Dinas Pariwisata Kota Medan mensosialisasikan tarian Ahoi kepada masyarakat di Lapangan Merdeka Medan yang dirangkaikan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) Minggu (24/2/2019).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan tarian ini sebelumnya sudah ada, namun pihaknya membuat format baru sehingga tarian yang tadinya hanya menggunakan musik dan lagu Melayu, kini lebih meriah dengan mengkolaborasikan sejumlah tarian daerah di Sumatera Utara.
" Tarian ahoi ini tarian yang kita ciptakan mengadopsi beberapa tarian daerah yang ada di Sumatera Utara. Kita ciptakan sedemikian rupa hingga bisa ditarikan oleh anak-anak sampai orang tua. Gerakannya pun sangat mudah, kita harapkan ini bisa ditarikan oleh semua unsur dan kalangan."
Agus menuturkan tidak membutuhkan waktu lama dinas pariwisata mempersiapkan tari ini menjadi tari Ahoi format baru. "Kita mengkonsep tarian ini pada Agustus 2018 laku, 21 Oktober 2018 tarian ini kita launching di Istana Maimun dalam acara Festival Pesona Lokal."
Kemudian, kata Agus, dasar lagu dan musik Tarian Ahoi adalah lagu Melayu namun untuk membuat tarian yang lebih ramai dan mengundang semangat saat menarikannya, Pihaknya melakukan aransemen ulang dan mengkolaborasikan beberapa musik,lagu dari tarian Toba, Tapanuli selatan (Tapsel) dan Karo.
" Kita berharap tarian ini nantinya bisa menjadi daya tarik, icon Kota Medan dan sejajar dengan Tari Poco-Poco dan Gemu Famire yang sifatnya sudah menusantara."
Untuk mewujudkan tarian Ahoi menjadi tarian setara tarian Poco-Poco, menurut dia, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Medan agar tarian ini wajib digelar saat senam pagi di sekolah-sekolah negeri maupun swasta. Selain itu juga akan berkoordinasi dengan Staekholder terkait.
Saat sosialisi di Lapangan Merdeka yang dihadiri Jaka Dara dan finalis Jaka Dara Kota Medan, ibu-ibu PKK, Personil Satpol PP, personil Dinas Perhubungan dan juga masyarakat yang berolahraga tampak bersemangat dan senang. Tarian yang diperkirakan berdurasi 10 Menit 30 detik itu bukan hanya gerakannya yang asik ternyata hampir semua peserta menyatakan tarian Ahoi gerakannya membuat tubuh lebih bugar.
Selain sosialisasi Tari Ahoi, Dinas Pariwisata juga menggelar lomba foto/vlog video di kawasan Lapangan Merdeka dan kawasan heritage Kesawan. Kemudian diikuti city tour sejumlah destinasi wisata di Kota Medan seperti Masjid Raya Medan, Istana Maimun, Gereja Katholik Annai Velangkani, penangkaran buaya Asam Kumbang serta Taman Ahmad Yani. Kegiatan ini semuanya dengan tujuan mempromosikan pariwisata di Kota Medan. (abi)