Ilustrasi Patah Tulang pada Korban Kecelakaan Motor |
Lebih dari sekadar pengetahuan, mengetahui cara penanganan patah
tulang kelak bisa berguna di kemudian hari, misalnya saat terjadi kecelakaan.
Dengan memahami langkah-langkah pertolongan pertama patah tulang, Anda bisa
memberi bantuan darurat bila diri Anda atau orang di sekitar mengalami cedera
itu.
Menurut
data dari Korlantas Polri, jumlah korban kecelakaan mencapai 28.238 orang pada
periode 31 Desember 2018 sampai 31 Maret 2019. Jumlah tersebut mengalami kenaikan
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (1 Januari 2018 hingga 1
April 2019), yakni 25.347 orang.
Sepeda
motor masih menjadi jenis kendaraan bermotor yang paling banyak berkontribusi
dalam kecelakaan lalu lintas.
Bila
Anda adalah seorang pengendara sepeda motor atau mobil, sering menggunakan
ojek, atau berada di lingkungan yang dipenuhi dengan kendaraan bermotor, Anda
mesti membekali diri tentang penanganan cedera trauma akibat kecelakaan
kendaraan bermotor, yang salah satunya adalah patah tulang.
Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan
Hal
pertama yang harus Anda lakukan bila melihat korban kecelakaan lalu lintas
adalah:
·
Pastikan lingkungan sekitar korban sudah aman, sehingga Anda
bisa segera melakukan pertolongan.
·
Singkirkan benda-benda tajam, tumpul, atau benda lain yang
berpotensi menimbulkan cedera lainnya.
·
Bila korban terjepit di antara motor, mobil, atau benda lainnya,
bantu korban untuk melepaskan diri terlebih dulu.
·
Bila korban masih menggunakan helm, segera lepaskan untuk
memudahkannya bernapas. Lakukan secara hati-hati karena mungkin ada cedera di
kepala atau tulang lehernya.
·
Bila lokasi kecelakaan masih dipenuhi kendaraan yang
lalu-lalang, bantu hentikan kendaraan di sekitar lokasi agar tidak mengganggu
proses evakuasi.
·
Bila kecelakaan cukup parah, hubungi 118 atau 119 untuk layanan
ambulans, atau 110 untuk menghubungi polisi
Cek Kondisi Korban
Bila korban kecelakaan masih bernapas, tetapi
dalam keadaan tak sadarkan diri, segera lakukan imobilisasi (membatasi gerakan)
untuk mencegah korban bergerak terlalu banyak. Selanjutnya, tempatkan korban
pada posisi pemulihan.
Pertolongan pertama posisi pemulihan berfungsi
untuk menjaga jalan napas korban yang tidak sadar tetap dalam keadaan
terbuka. Langkah-langkahnya adalah:
·
Letakkan salah satu
lengan korban yang dekat dengan penolong lurus memanjang.
·
Letakkan tangan
satunya yang jauh dari penolong, dengan punggung tangan menempel pada pipi sisi
yang berlawanan.
·
Tekuk lutut korban
yang jauh dari penolong (sisi yang sama dengan lengan yang menempel dengan
pipi).
·
Balikkan korban ke
arah penolong, dengan cara menarik lutut yang telah tertekuk tersebut menempel
pada tanah. Satu kaki lainnya dalam keadaan lurus.
·
Sesuaikan posisi
lengan dan kaki agar korban dalam posisi stabil.
·
Lakukan observasi
ketat agar korban tidak mengalami gangguan pernapasan hingga pertolongan medis
datang.
Sebelum melakukan langkah-langkah di atas,
pastikan korban tidak mengalami cedera leher, cedera tulang punggung, atau
cedera lainnya.
Sebaliknya, bila korban tidak bernapas dan
tidak sadarkan diri, jangan menunggu untuk menghubungi layanan ambulans dan
lakukan resusitasi jantung paru (CPR). Lakukan pompa rongga dada saja apabila
Anda belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai teknik tersebut.
Penanganan Korban Patah Tulang yang Tepat
Apabila Anda curiga korban kecelakaan mengalami patah tulang, berikut ini adalah tahapan pertolongan
pertama yang bisa Anda berikan.
1.
Hentikan Perdarahan
Jika
terjadi perdarahan, segera hentikan dengan cara elevasi, yaitu mengangkat area
tubuh yang mengalami perdarahan. Selanjutnya, berikan penekanan para area yang
mengalami luka terbuka dan perdarahan aktif dengan kain kasa steril atau kain
bersih.
2.
Imobilisasi Area yang
Mengalami Cedera
Imobilisasi
adalah upaya untuk membatasi gerakan korban. Bila mencurigai korban kecelakaan
mengalami patah tulang di area leher atau tulang belakang, pastikan korban
benar-benar diam dan tidak bergerak sedikit pun. Sebisa mungkin, jangan
mengubah posisi korban dari posisi ia pertama ditemukan.
Namun,
bila korban dicurigai mengalami patah tulang kaki, tangan, atau anggota gerak
lainnya, maka pastikan anggota gerak tersebut dibalut dan batasi gerakannya.
Teknik
imobilisasi bisa menggunakan kayu, ranting, besi, atau apa pun asalkan dapat
menjaga struktur tulang tidak berubah.
3.
Kompres Dingin Area yang
Mengalami Cedera
Lakukan
kompres dingin dengan es ke area yang mengalami cedera, kurang lebih selama 10
menit. Selain dapat mengurangi perdarahan, kompres dingin juga bisa mengurangi
nyeri akibat perdarahan hebat.
4.
Tenangkan Korban
Tenangkan
korban agar ia bisa beristirahat sambil menunggu pertolongan medis sampai di
lokasi. Tempatkan korban pada posisi yang aman dan nyaman, dan berikan selimut
atau jaket yang membuat korban tetap hangat.
5.
Hubungi Tenaga Medis
yang Kompeten
Korban
kecelakaan, apalagi yang mengalami patah tulang, terjadi perdarahan hebat, atau
cedera serius lainnya harus mendapatkan pertolongan medis oleh tim yang
kompeten
Bantu korban untuk bisa mendapatkan perawatan yang penanganan
yang lebih kompleks, misalnya operasi untuk penyembuhan patah tulang atau
perawatan lainnya.
Kecelakaan
lalu lintas bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Karenanya, mengetahui
pertolongan pertama sangat penting, termasuk cara penanganan cedera patah
tulang dengan benar. Itu bisa menjadi bekal bagi diri sendiri maupun saat
menolong orang lain kelak dalam keadaan darurat.
Sumber : Klikdokter.com