HMS Defender |
Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris telah memerintahkan dua kapal perang mereka untuk segera kembali ke Selat Hormuz untuk melindungi kapal-kapal berbendera Inggris melalui jalur minyak utama tersebut.
“Pemerintah akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kapal dan warga kita saat ini” katanya sebagaimana dikutip Independent Minggu 5 Januari 2020. Dia mengatakan fregat Type 23 HMS Montrose dan destroyer Type 45 HMS Defender dikerahkan pada Sabtu.
Langkah itu dilakukan ketika Kantor Luar Negeri memperkuat peringatan perjalanannya di seluruh wilayah karena kekhawatiran perang habis-habisan meningkat.
Teheran telah berjanji pembalasan yang keras setelah presiden Amerika Donald Trump mengesahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara pada Jumat dini hari. Amerika juga telah mengirim 3.000 pasukan tambahan ke Kuwait.
Wallace mendesak semua pihak untuk mengurangi situasi – meskipun dia mengatakan Amerika berhak untuk mempertahankan diri.
Setelah berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper, Wallace mengatakan pasukan Amerika telah berulang kali diserang oleh milisi yang didukung Iran di Irak selama beberapa bulan terakhir.
“Jenderal Soleimani telah berada di jantung penggunaan proxy untuk melemahkan negara-negara tetangga yang berdaulat dan menargetkan musuh-musuh Iran,” katanya.
“Di bawah hukum internasional, Amerika Serikat berhak untuk membela diri terhadap mereka yang mengancam negara mereka.”
Praktek mengawal kapal-kapal di Selat Hormuz dihentikan pada November setelah sempat dilakukan pasca penyitaan tanker Stena Impero berbendera Inggris oleh Iran pada bulan Juli.
Perbedaan kali ini adalah fakta bahwa kapal-kapal Inggris sekarang memiliki pilihan untuk menavigasi perairan tanpa pengawalan atas risiko mereka sendiri.
Kantor Luar Negeri telah menyarankan warga untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak, selain perjalanan penting ke wilayah Kurdistan, sementara semua kecuali perjalanan penting ke Iran diperingatkan.
Selain dua kapal perang, Inggris juga dilaporkan mengirimkan 50 pasukan khusus ke Irak untuk bersiap jika harus dilakukan evakuasi pejabat dan pasukan yang ada di sana. Sementara sebuah kapal selam nuklir Inggris juga telah berkeliaran di Laut Mediterania dan siap untuk menembakkan rudal ke Iran jika perintah datang.(jejaktapak)