Oleh : Brigjen Pol. Prof. Chryshnanda Dwilaksana
Mediaapakabar.com-Dalam profesi apapun, bekerja secara profesional merupakan kewajiban. Bekerja sebagai profesional memang untuk hidup atau mencari penghidupan, namun di situ juga sebagai jalan hidup. Bekerja bukan sekedar menjalankan tugas agar memdapat penghasilan melainkan juga ada tanggung jawab moral sebagai jalan hidup. Jalan hidup merupakan suatu panggilan jiwa untuk menghayati dan menjalaninya dengan sepenuh hati. Melaksanakan dengan penuh rasa bangga dan apa saja yang dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan secara moral, secara hukum, secara administrasi maupun secara fungsional atau kemanfaatan bagi hajat hidup banyak orang.
Profesi sebagai jalan hidup tatkala dihayati dan dinikmati serta disyukuri banyak hal yang membanggakan membahagiakan ( bukan dlam arti materi) melainkan bagi hidup dan kehidupan. Menjalani hidup sebagai profesional yang menjaga moral tidak mudah karena akan berbenturan dengan kaum atau kelompok yang aman mapan dan nyaman dengan penyimpangan. Di dalam birokrasi, kaum ini akan menguasai dan membangun klik dengan kroni kroninya.
Mereka menabur nilai-nilai keunggulan kebanggaan yang berbeda bahkan bertentangan dengan yang ideal. Semua akan dimanfaatkan dan yang manut dijadikan kaki tangan yang menentang akan dihajar bahkan dimatikan hidup dan kehidupannya. Kaum mafia birokrasi ini yang menjaga melanggengkan bahkan memuliakan penyimpangan. Nilai2 ideal diganti dengan nilai2 yang ditaburnya sebagai klik dan kroni yang harus patuh dan taat pada god fathernya.
Mafia birokrasi ini akan dikuasai oleh mafia besar yang menjadi makelar dan penghubung antar ndoro karena memjaga privaci masing masing. Tatkala konflik kepentinhan muncul maka masing masing godfather akan beradu. Saling mengadu kekuatan dan bagai perang bintang. Apa yang dilakukan di level atas menjadikan contoh level2 di bawahnya. Apa yang dilakukan menjabarkan agar dirinya tidak terkena imbas stample. Narang siapa yang dianggap duri dalam daging akan dibully, akan diserang kaum kroni yang berbagai cara dari ala jalanan sampai virtual dilakukan. Saling serang secara virtual meramaikan jagat virtual membuat banyak opini dan parahnya kaum birokrasi mudah terprovokasi.
Tatkala mafia birokrasi berkuasa atau menguasai makan pendominasiandan pendistribusian baumber daya mereka kuasai. Moralitas jalan hidup panggilan hidup dalam profesi tidak lagi dianggap sebagai hal penting membangun vore value. Semua diarahkan wani piro oleh piro. Semua sumber daya dan pendistribusiannya dianggap atau dijadikan pasar. Hal-hal kontraproduktif diaging agungkan selain mengorganisasikan kejahatan sebenarnya juga melakukan kejahatan dalam organisasi / birokrasi. Banyak hal dilakukan mengacu dengan pembenaran dan mengabaikan yang baik dan benar. Profesi lebih didekatkan pada sebatas mencari pemenuhan kehidupan bukan jalan kehidupan.
Profesi yang pendekatannya sebagai jalan kehidupan maka moralitas akan dijaga. Dan dijadikan landasan atau core valuenya. Daya juang dan perjuangannya benar benar sesuai dengan yang ideal atau setidaknya dilakukan mengacu hal2 yang normatif. Namun sebaliknya tatkala pendekatannya sebatas untuk penghidupan maka apa saja dianggap benar bahkan membanggakan. Dari mulai memeras menerima suap main mata dengan hal - hal ilegal dan berbagai tindakan yang kontra produktif. Bahkan yang terjadi bukan mengarjakan tugas pokok melainkan pokoknya tugas.
Yang dilakukan bagaimana menyenangkan para ndoro yang bisa menentukan menjadi backingbatau melanggengkan posisinya. Orientasinya jauh dari orientasi gaji dan orientasi kerja. Apa yang dilakukam mengarah pada jabatan basah atau jabatan yang oleh kaum mapan dan nyaman sebagai jabatan strategis. Apapun caranya dilakukan dan tanpa malu lagi dilakukan.
Profesi sebagai panggilan hidup atau jalan hidup ini dibangun atas kesadaran. Dengan kesadaran maka akan tetap waras dan berpihak pada kebenaran dan berani untuk tidak populer atau dilabel tidak loyal kepada kaum mafia birokrasi. Kesadaran dibangun dari penghayatan dan keyakinannya akan karakter visi misi ideal maupun kode etik profesi. Orang orng yang berpenderian teguh ini akan menjadi tempered radikal, sebagai kaum yang berani diluar main stream. Sebagai kaum pengingat atau early warning. Tidak mudah memang karena akan dikorbankan dijadikan kambing hitam atau sebagai tumbal dan gedibal kaum mapan nyaman.
Nyali dan proses bertahan memang sering kali membuat putus asa dan hanyut. Namun tatkala memiliki keyakinan dan terus membangun karakternya cepat atau lambat kebenaran akan menggerus pembenaran pembenaran walaupun kaum kaum mapan dan nyaman akan gerah seakan ada kebakaran.***