Mediaapakabar.com-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan siap menghadapi resesi ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Hal ini seiring, beberapa hari terakhir, masyakarat dibuat bertanya-tanya mengenai resesi yang menekankan pada definisi resesi. Karena terjadi pertumbuhan ekonomi negatif dua kuartal berturut-turut, lalu dikatakan sedang mengalami resesi.
"Pemerintah siap menghadapi kondisi resesi, tapi tentunya dukungan dan kerja sama dari masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan saling percaya dan saling menjaga, saya percaya seluruh kebijakan akan dapat berjalan dengan lebih efektif," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (25/9/2020).
Kata dia, Indonesia selama ini selalu mencapai pertumbuhan ekonomi 5%. Ini bukan hal yang mudah untuk dicapai. Pemerintah selalu mengevaluasi berbagai kebijakan untuk mencapai pertumbuhan yang tidak hanya baik, tapi juga sehat dan berkelanjutan
"Namun ketika pandemi Covid-19, tekanan ekonomi terjadi di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia," katanya.
Dia melanjutkan, di India yang selalu memiliki pertumbuhan di atas Indonesia bahkan mengalami kontraksi hingga ke minus 23%. Indonesia, di kuartal II-2020, mengalami pertumbuhan hingga minus 5,32%. Di kuartal III-2020 juga diperkirakan masih mengalami pertumbuhan negatif, namun membaik.
"Tren perbaikan tersebut diharapkan terus berlanjut ke depan," katanya
Sri Mulyani memastikan pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi menggunakan seluruh instrumen dan kebijakan untuk meminimalkan kemungkinan dampak terjadinya resesi.
Sejak awal pemerintah pelajari sektor-sektor yang mungkin akan terdampak, mendiagnosa, lalu menyusun kebijakan yang bisa membantu sektor-sektor industri, terutama UMKM, dan juga bantuan sosial untuk kelompok masyarakat terbawah dan ini akan terus dievaluasi efektivitasnya.
"Bagaimana cara perbaikannya menurutmu? Pertama, pastikan dan terus jaga protokol kesehatan agar angka penyebaran virus dan korban bisa dihentikan. Ini benar-benar kunci," tandasnya.
Sumber :okezone.com