Mahfud Md (Ari Saputra/detikcom) |
Mahfud awalnya menjabarkan ulang hasil laporan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada Presiden Jokowi dalam sebuah rapat yang digelar kemarin. Dari hasil laporan itu, semula didapati ada 37 calon kepala daerah yang dinyatakan positif COVID-19.
"Saudara sampai dengan hari ini, ini perkembangan menariknya begini, kemarin Pak Ketua KPU Pak Arief diundang Presiden dalam rapat, melapor saat itu ada calon yang terinfeksi COVID 37 orang," kata Mahfud usai menggelar rakorsus tingkat menteri membahas pendisiplinan protokol kesehatan Pilkada 2020, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (9/9/2020).
Mahfud menuturkan data tersebut kemudian berkembang. Data kepala daerah yang terkonfirmasi Corona terus bertambah setiap jam.
Hingga akhirnya laporan yang diterima sebanyak 59 calon kepala daerah positif COVID-19 tersebar di 21 provinsi.
"Ini tadi jam satu, laporannya bertambah menjadi 46 orang. Dua jam atau satu setengah jam kemudian. Ini laporan terakhir tadi sudah ada 58 calon yang terinfeksi COVID-19 tersebar di 21 Provinsi. Sekarang tambah satu lagi, menjadi 59. Jadi bertambah," ujarnya.
Mahfud mengingatkan seluruh masyarakat memperhatikan betul protokol kesehatan. Mahfud menyebut protokol kesehatan sebagai obat utama COVID-19.
Hingga akhirnya laporan yang diterima sebanyak 59 calon kepala daerah positif COVID-19 tersebar di 21 provinsi.
"Ini tadi jam satu, laporannya bertambah menjadi 46 orang. Dua jam atau satu setengah jam kemudian. Ini laporan terakhir tadi sudah ada 58 calon yang terinfeksi COVID-19 tersebar di 21 Provinsi. Sekarang tambah satu lagi, menjadi 59. Jadi bertambah," ujarnya.
Mahfud mengingatkan seluruh masyarakat memperhatikan betul protokol kesehatan. Mahfud menyebut protokol kesehatan sebagai obat utama COVID-19.
"Oleh sebab itu, jangan main-main dengan COVID. Kepada masyarakat yang mau berpartisipasi di dalam Pilkada ini, apa pun bentuknya, apa sebagai kontestan, timses, atau pemilih sebagai masyarakat biasa supaya memperhatikan ini, agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain, tidak saling membahayakan," jelas Mahfud.
"Karena yang bisa selamatkan dan kendalikan COVID adalah disiplin terhadap protokol kesehatan. Itu kuncinya, obat yang paling utama adalah protokol kesehatan, terutama disiplin memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jangan berkerumun," imbuhnya
"Karena yang bisa selamatkan dan kendalikan COVID adalah disiplin terhadap protokol kesehatan. Itu kuncinya, obat yang paling utama adalah protokol kesehatan, terutama disiplin memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jangan berkerumun," imbuhnya
Sumber :detik.com