Ket Foto : Ilustrasi WhatsApp. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma) |
Mediaapakabar.com - WhatsApp menerapkan kebijakan privasi baru mulai Sabtu (15/5/2021). Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu kembali memberi batasan penggunaannya bagi yang tak setuju pembaruan. Mereka juga mengumpulkan data pengguna dan membaginya ke pihak ketiga atau pengiklan.
Dalam fitur privasi, terlihat bahwa Whatsapp dapat mengambil data lokasi, kontak, identitas, diagnostik, keuangan, konten pengguna, dan penggunaan paket data atau internet dan pengidentifikasian.
Pengidentifikasi digunakan untuk menghubungkan akun pengguna WhatsApp dengan akun Facebook lain yang mungkin dimiliki berdasarkan semua informasi yang mereka kumpulkan.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, berikut 5 hal yang terjadi saat Whatsapp menguasai data pribadi, menurut Koordinator SAFEnet, Damar Juniarto melalui akun Twitternya, Sabtu (16/5/2021).
1. Memahami minat dan gaya hidup untuk mengejar iklan
WhatsApp membangun profil pengguna dengan mempermainkan sentimen dan keputusan Anda, dari hasil data yang dikumpulkan.
Jika Anda telah memperhatikan bagaimana iklan di Facebook atau Instagram tampil sesuai dengan minat Anda saat ini dengan relevansi yang sangat tinggi, mekanisme semacam inilah yang bekerja.
2. Membentuk pandangan politik
Jika data pengguna Facebook diambil untuk membangun profil psikologis dan mengeksploitasi bias politik mereka dengan iklan Facebook, hal yang sama bisa terjadi lagi.
Seperti saat Cambridge Analytica yang menggunakan data-data yang dikumpulkan dari Facebook untuk mengubah pilihan politik saat pilpres AS tahun 2016. Praktik semacam ini bisa terjadi lagi.
3. Mengubah keadaan emosi
Suasana hati dan emosi pengguna Whatsapp bisa dipermainkan dengan pancingan informasi.
Eksperimen tersebut pernah dilakukan Facebook pada Januari 2012 dengan 689.003 pengguna selama satu minggu.
4. Menentukan keberadaan dan tempat yang sering dikunjungi untuk mencapai akurasi periklanan yang lebih tinggi
Pengguna akan menjadi target dengan penempatan iklan berdasarkan geolokasi untuk membantu mitra menggaet calon pelanggan.
5. Kehilangan data karena pelanggaran keamanan lain
Kebocoran data pengguna skala besar sering terjadi di produk perusahaan Facebook, jangan membahayakan kehidupan digital Anda dan orang-orang yang Anda kasihi.
Bagaimana agar data pribadi tak dikuasai Whatsapp?
Hal yang perlu ditekankan yakni berhenti menggunakan Whatsapp jika privasi benar-benar menjadi prioritas. Lalu pindah ke aplikasi chat lain yang lebih menghargai privasi.
Menurut organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak-hak digital, SAFEnet dalam hal keamanan data, pertukaran data ketika terhubung dengan Internet harus memenuhi persyaratan Authenticity (keaslian data), Privacy (privasi data), dan Integrity (integritas data).
Keaslian berkaitan dengan kepastian pengirim pesan jelas. Privasi dengan memastikan bahwa pesan itu tak dibaca orang lain, baik dalam perjalanan, saat di server atau hard disk lokal. Integritas terkait dengan memastikan pesan tidak berubah sejak ditulis, baik secara sengaja maupun tidak. (CNNI/MC)