Foto: Dengan mengenakan pakaian adat Batak Toba, Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M. mengikuti Upacara Peringatan Hari Pancasila, Selasa (1/6), dengan Inspektur Upacara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Penuh kekhidmatan Wali Kota mengikuti seluruh rangkaian upacara yang digelar secara virtual ini dari Ruang Command Center Kantor Wali Kota Medan
Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo yang mengenakan baju adat dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, berharap Peringatan Hari Kelahiran Pancasila kali ini dimanfaatkan seluruh pihak untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dikatakannya, tantangan yang dihadapi Pancasila lebih berat, yaitu meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk antar pandangan.
"Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," ucap Presiden.
Presiden juga mengatakan, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi landscap kontestasi ideologi. Tidak hanya itu, revolusi industri pun hingga kini semakin meningkat. Konektivitas 5 G pun kini membuat interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat, hal tersebut juga bisa digunakan para pemilik ideologi transnasional radikal masuk ke penjuru negeri.
"Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," ujarnya.
Sebab itu, Jokowi meminta agar seluruh pihak untuk melakukan perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila. Saat ini perlu cara-cara baru yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0.
[cut]
"Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," ucap Presiden.
Presiden juga mengatakan, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi landscap kontestasi ideologi. Tidak hanya itu, revolusi industri pun hingga kini semakin meningkat. Konektivitas 5 G pun kini membuat interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat, hal tersebut juga bisa digunakan para pemilik ideologi transnasional radikal masuk ke penjuru negeri.
"Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," ujarnya.
Sebab itu, Jokowi meminta agar seluruh pihak untuk melakukan perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila. Saat ini perlu cara-cara baru yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0.
[cut]
"Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0 dan sekaligus Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeIndonesiaan," jelasnya.
Jokowi pun berharap seluruh pihak bersatu dan aktif dalam memperkokoh nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut kata dia untuk mewujudkan Indonesia yang maju. "Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia yang maju yang kita cita-citakan," ungkapnya.
Dalam upacara itu, turut hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Mukti Fajar, Ketua BPK Agung Firman Sampurna yang hadir secara daring. Selain itu, hadir pula para menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua BPIP dan jajaran BPIP serta para duta besar negara sahabat yang juga hadir secara daring.
Ketua MPR Bambang Soesatyo bertugas membacakan naskah Pancasila. Sedangkan Ketua DPR Puan Maharani membacakan naskah pembukaan UUD 1945. ( MC/Arf)
Jokowi pun berharap seluruh pihak bersatu dan aktif dalam memperkokoh nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut kata dia untuk mewujudkan Indonesia yang maju. "Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia yang maju yang kita cita-citakan," ungkapnya.
Dalam upacara itu, turut hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Mukti Fajar, Ketua BPK Agung Firman Sampurna yang hadir secara daring. Selain itu, hadir pula para menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua BPIP dan jajaran BPIP serta para duta besar negara sahabat yang juga hadir secara daring.
Ketua MPR Bambang Soesatyo bertugas membacakan naskah Pancasila. Sedangkan Ketua DPR Puan Maharani membacakan naskah pembukaan UUD 1945. ( MC/Arf)