Ket Foto : Suasana RS Bhayangkara Medan, tempat santri Pesanteren Darularafah berinisial FWA diautopsi. (Dok. Istimewa) |
Mediaapakabar.com - Jenazah santri asal Aceh berinisial FWA yang dianiaya senior di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk diautopsi, Minggu 06 Juni 2021.
Kepala RS Bhayangkara Tingkat II Medan AKBP A Ginting mengatakan, bahwa terhadap korban FWA sudah selesai dilakukan pihak rumah sakit.
Namun, A Ginting belum menjelaskan lebih detail apa penyebab korban meninggal dunia. Apakah karena dicekik, dipukul, atau dihantam ke dinding.
Kendati demikian, A Ginting membenarkan bahwa korban FWA tewas diduga dianiaya oleh kakak kelasnya. "Autopsi dilakukan di ruang jenazah," kata A Ginting, saat dikonfirmasi, Minggu 06 Juni 2021.
Sementara itu, petugas rumah sakit yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa jenazah korban tiba di rumah sakit sekira pukul 08.00 WIB.
[cut]
Jenazah korban dibawa oleh petugas Polsek Kutalimbaru. Setelah diserahkan ke petugas rumah sakit, autopsi dilakukan lebih kurang tiga jam.
"Sekira pukul 12.00 WIB, jenazah korban dibawa oleh pihak keluarga," kata petugas.
Dari pengamatan petugas, mobil ambulans yang membawa jenazah FWA menggunakan nomor polisi BL asal Aceh.
"Serah terimanya dilakukan petugas Polsek Kutalimbaru dengan pihak keluarga," kata petugas tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti masih belum mau menjawab konfirmasi tim mediaapakabar.com. Hendri Surbakti terkesan menutupi kasus ini.
Sebelumnya diberitakan, seorang santri pondok pesantren meregang nyawa diduga akibat penganiayaan yang dilakukan seniornya pada Sabtu, (05/06/2021) malam.
Peristiwa tersebut terjadi di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya Jalan Berdikari No.1A, Desa Lau Bakeri, Sampe Cita, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun, belum diketahui pasti penyebab terjadinya dugaan penganiayaan santri yang menyebabkan korban berinisial FWA (15) meninggal dunia.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arafah Raya H. Harun Lubis saat dikonfirmasi mediaapakabar.com, Minggu 06 Juni 2021 membenarkan kejadian penganiayaan tersebut yang menyebabkan salah satu santrinya meninggal dunia.
[cut]
Ket Foto : Terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia diamankan petugas kepolisian Kutalimbaru dari Pondok Pesantren Darul Arafah Raya. |
Dikatakan Harun, kejadian dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya korban terjadi pada Sabtu, 05 Juni 2021 malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Saya mendapatkan infonya sekitar pukul 22.00 WIB. Untuk kasus ini kita sudah sepakat prosesnya ditangani pihak kepolisian. Seorang santri terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia sudah diamankan pihak kepolisian," katanya.
Atas kejadian ini, Harun mengatakan pihaknya akan mengevaluasi dan membuat kebijakan kedepannya, namun dalam hal ini kita juga sudah melakukan pencegahan, tapi insiden ini memang bukan yang kita harapkan, di luar dari struktur Pesantren.
"Memang kita menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian, dan kita tidak bisa menerka-nerka, biarlah pihak kepolisian yang memprosesnya," pungkasnya. (MC/DAF)