Ket Foto : Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau pelaku UMKM. |
Mediaapakabar.com - Muda, energik, kreatif serta visioner menjadi gambaran sosok Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di Pemko Medan, banyak persoalan yang menjadi perhatiannya untuk dituntaskan.
Salah satunya pengembangan UMKM yang sangat terdampak dari pandemi Covid-19. Sebagai pilar penting pendukung perekonomian, ia ingin UMKM kembali bangkit dan naik kelas.
Segala upaya untuk membangkitkan kembali UMKM pasti didukung menantu Presiden Joko Widodo tersebut. Kepedulian Bobby Nasution terhadap UMKM ini menginspirasi pelaku start up (usaha rintisan) asli Medan yang umumnya didominasi kaum muda. Mereka bangga terhadap sosok pemimpin muda yang peduli dan mendukung penuh pelaku start up.
Hal ini terlihat ketika Bobby Nasution mengunjungi pameran produk UMKM yang tergabung dalam startup bernama Depatu di Sun Plaza Jalan KH Zainul Arifin Medan, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, Depatu awalnya merupakan sebuah aplikasi untuk mengecek keaslian suatu barang yang dijual di toko online. Kini, Depatu berkembang menjadi marketplace gaya hidup, terutama kaum millennial. Tercatat ada sekitar 50-an UMKM termasuk dari Kota Medan yang berada dalam marketplace tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dengan hasil kreasi anak muda Medan yang ditawarkan dalam pameran tersebut, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini pun membeli beberapa produk seperti kaos dan jaket. Yang menarik lagi, Bobby Nasution memanggil salah seorang pengunjung.
Pria kelahiran 5 Juli 1991 selanjutnya menawarkan kepada pengunjung itu untuk memilih salah satu jaket yang disukainya.
“Apakah suka yang itu? Ya sudah, ambil saja biar saya yang bayar. Silahkan dipakai ya, mudah-mudahan jaketnya bermanfaat,” kata Bobby Nasution.
Setelah melihat pameran, Bobby Nasution mengungkapkan rasa bangganya kepada anak-anak muda kreatif yang mampu melihat peluang.
“Ini patut didukung agar ke depan produk-produk yang ada semakin dikenal. Nanti, usai pandemi berakhir, kita harus buat event yang lebih besar lagi agar seluruh UMKM Kota Medan naik kelas. Itu harapan kita. Saya berharap agar startup dan UMKM untuk saling berkolaborasi, berinovasi dan berkreasi,” harapnya.
Apresiasi dan ucapan terima kasih disampaikan, Angeline, salah seorang pegiat start up kepada Bobby Nasution atas perhatian dan kepedulian yang tinggi kepada para pelaku UMKM. “Sejak awal kepemimpinan beliau, kita sudah melihat kepedulian Pak Wali Kota kepada UMKM sangat tinggi. Kami pelaku startup sangat senang dan bangga karena memiliki pemimpin muda yang peduli dengan UMKM,” ungkap Angeline.
Upaya yang dilakukan Bobby Nasution untuk mengkolaborasikan startup dan UMKM mendapatkan dukungan dari Wakil Dekan IV Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMA Dr Wan Suryani SE MSi.
Menurut Suryani, langkah itu dinilai sangat tepat, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, digitalisasi sangat berperan dalam mengakomodir UMKM untuk mendukung transaksi jual beli.
“UMKM harus bisa bertransformasi ke teknologi digital agar bisa bertahan dengan segala perubahan yang serba daring ini. Perpaduan offline dan online ini juga efektif menggerakkan potensi ekspor. UMKM diharapkan dapat mengadopsi teknologi digital yang diterapkan oleh startup. Hal ini butuh pendampingan dan sosialisasi dari berbagai pihak. Dengan kolaborasi ini, UMKM dengan startup tentunya bisa saling bersinergi dan memperluas jangkauan. Di samping itu juga dapat membangun ekosistem yang kuat sehingga UMKM dapat meningkatkan skalabilitas usahanya,” ungkap Suryani.
Dijelaskan Suryani, langkah Bobby Nasution untuk meningkatkan dan memajukan UMKM merupakan hal yang sangat tepat. Beliau, kata Suryani, memang sangat serius membantu UMKM yang mengalami keterpurukan di masa pandemi sehingga diperlukan upaya komprehensif, sistematis dan berkelanjutan untuk membantu dan memulihkan dampak UMKM tersebut.
“Banyak faktor yang menyebabkan UMKM terpuruk di tengah pandemi ini, diantaranya masalah permodalan, rendahnya kemampuan masyarakat untuk membeli, kesulitan membeli bahan baku dan lain sebagainya. Perlu kiranya Pak Bobby Nasution membantu UMKM untuk mengatasi sebahagian permasalahan yang dialami pelaku UMKM tersebut,” harapnya.
Untuk membantu UMKM naik kelas, imbuh Suryani, ada beberapa program yang bisa dilakukan diantaranya UMKM berbasis digital. Artinya, UMKM harus memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam menjalankan usahanya. Untuk itu perlu kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti akademisi dalam mempersiapkan dan pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan pendampingan.
“UMKM Go Ekspor. Menurut hasil riset Arrbey Research Q1-2020, Indonesia punya harapan melakukan ekspor pasca pandemi. Hal ini ditandai dengan 41,9 persen berpotensi melakukan ekspor apabila pelaku usaha diberi pelatihan dan 29 persen pelaku usaha berpotensi melakukan ekspor apabila diberi bantuan permodalan,” pungkasnya. (MC/DAF)