Ket Foto: Forwakum Sumut foto bersama dengan Karutan Tanjung Gusta Medan Nimrot Sihotang. |
Mediaapakabar.com - Ibarat 'Ilmu Padi'. Demikian kesan pertama terlintas dibenak wartawan tergabung dalam Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumatera Utara (Sumut) ketika bincang-bincang kurang lebih 1,5 jam bincang-bincang dengan Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Klas 1 Medan Nimrot Sihotang Amd IP SH, Selasa (13/12/2022).
"Saya ibaratnya cuma bintara. Sepengetahuan Saya baru ini Karutannya di Medan usia 39 tahun," kata pria mempersunting beru Ginting itu.
Menurut pria kelahiran 18 Oktober 1983 di Kecamatan Toba Samosir (Tobasa) itu, hampir di semua rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) memiliki permasalahan klasik yaitu over kapasitas warga binaan.
Kondisi serupa juga terjadi di Rutan Klas 1 Medan yakni kurang lebih 3.600 warga binaan dengan komposisi 204 pegawai.
Hal itu juga sekaligus sebagai tantangan bagi dirinya melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas pembinaan yang dewasa ini berorientasi pada asas hak asasi manusia (HAM).
"Lewat pemberitaan rekan-rekan media Saya titip pesan agar keluarga binaan tidak langsung percaya bila ada anggota keluarganya di Rutan Medan meminta-minta dikirimkan uang makan. Kami pastikan memberikan yang terbaik untuk makanan warga binaan.
Lebih baik misalnya uang makan itu ditabung dan ketika anggota keluarganya bebas karena telah menjalani masa hukuman bisa diberikan modal usaha misalnya," sambung alumni SD Negeri 175833 Pardomuan 1, Kecamatan Pangururan itu.
"Bila tidak ada halangan, terobosan yang pernah Saya buat sewaktu di Rutan Klas 1 Labuhan Deli. Kita melakukan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pertanian Sumut.
Setelah kita tanya ke Badan Pusat Statistik (BPS) dalam beberapa tahun ke depan, tenaga pertanian kurang diminati kaum milenial. Itu data BPS.
Bukan kata Saya. Jadi beberapa warga binaan di sana usai menjalani hujuman adanyang kunya skill bertani, reparasi AC, kulkas dan lainnya," katanya.
Dalam waktu dekat, mantan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Klas IIA Batam 2012 tersebut akan melakukan MoU dengan beberapa instansi terkait agar warga binaan yang berminat diberikan pelatihan agar nantinya memiliki skill ketika kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.
"Satu lagi perlu ditegaskan bahwa tugas pemasyarakat juga merupakan tanggung jawab kita bersama, termasuk keluarga warga binaan," pungkas pria berkacamata itu.
Turut hadir dalam silaturahmi Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution, Sekretaris Ansah Tarigan, anggota dan unsur penasihat. (MC/DAF)