Ket Foto: 6 oknum brimob saat dipatsus di sel tahanan. |
Mediaapakabar.com - Enam oknum Brimob yang mengeroyok mahasiswa di Jambi bernama Angga Kurniawan (20) ditempatkan di tempat khusus (patsus). Begini penampakan patsus yang mirip dengan sel tahanan tersebut.
Dari foto yang dilihat Sabtu (6/5/2023), enam oknum tersebut berada di sel tahanan dengan berseragam lengkap. Kini proses penyelidikan kasus pengeroyokan dan kode etik mereka masih berproses.
Dansat Brimob Polda Jambi Kombes Nadi Chaidir mengaku telah mengambil tindakan kepada anggotanya saat dikonfirmasi juga beserta foto yang beredar.
"Sudah ya sudah kami hukum anggota kami," katanya ketika dikonfirmasi mengenai foto keenam anggotanya itu.
Sayangnya, Kombes Nadi belum membeberkan identitas keenam anggotanya yang melakukan penganiayaan terhadap Angga. Polisi juga belum memaparkan keterlibatanya para anggota yang ditindak tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa bernama Angga Kurniawan (20) mengaku telah menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum Brimob Polda Jambi.
Kejadian itu mulanya terjadi pada Senin (24/4) di Jalan H Adam Malik Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Angga menceritakan, awal mula kejadian itu ketika ada seseorang diduga anggota polisi datang ke wilayah lingkungan rumahnya. Saat itu, kata dia, pria tersebut terlihat seperti mencari alamat. Lalu, adik sepupu korban menanyakan kepada orang tersebut mencari siapa karena saat itu hari sudah larut malam.
Pria itu berdalih tidak mencari siapa-siapa. Kemudian, pria tersebut kembali lagi dengan emosi karena tidak senang ditanya oleh beberapa pemuda di sana.
"Awalnya itu saya tidak tau kalau itu anggota kan, saya lagi kumpul sama teman-teman satu RT main game. Adik saya tanya, dia bilang 'idak-idak' terus dia balik lagi tanya lagi siapa yang bilang 'dak ado-dak ado' tadi (karena korban mengulangi jawaban pelaku)," kata Angga, saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/5).
Lalu terjadilah percekcokan antara korban dan pelaku. Mereka sempat berkelahi, hingga akhirnya berhasil dilerai oleh beberapa warga dan ayah korban.
"Saat itu kami sempat berdamai dan membuat surat pernyataan. Ternyata dia nyari temannya yang juga anggota yang ngekos di sini," katanya.
Lalu selang beberapa hari pasca keributan itu, tepatnya pada Sabtu (29/4) sekira pukul 00.30 WIB, adik pelaku di-DM (direct message) oleh teman korban. Korban diminta untuk menemuinya karena ia kehabisan bensin di kawasan Kebun Kopi, Kota Jambi.
"Pas kami ke sana, di situ kami tengok ada dua orang itu, tiba-tiba ada orang nyerbu, saya ditendang lalu saya lari. Saya jatuh dikeroyok. Yang nampak ngejar (ada) satu orang ngejar berlari, 1 orang pakai motor dan 1 orang pakai motor juga," jelasnya.
Setelah dikeroyok itu, Angga sempat dipaksa untuk naik ke atas motor pelaku. Ia duduk di tengah bersama dua orang pelaku.
"Saat dibonceng dibawa itu, saya sempat teriak minta tolong, dan saat itu, ada pelaku lainnya pakai sepeda motor merapat ke saya dan menodongkan senjata," katanya.
Saat itu, Angga hanya bisa pasrah, dia dibawa ke semak-semak di Kawasan Kebun Kopi, Kenali Asam Atas, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
"Di tempat kebun-kebun saya dilempar, di situ saya habis dikeroyok. Saya dikejar, dipukul kepala sama punggung tangan kosong. Kepala saya diinjak pakai sepatu PDL," ujarnya.
Atas kejadian itu, korban sempat dirawat di rumah sakit. Ia mengalami memar di bagian kepala, pipi, dan punggung. Saat ini, ia menjalani rawat jalan di rumahnya. (DTS/MC)