Ini Penjelasan Polres Binjai soal Surat Panggilan ke Warga Sudah Meninggal

REDAKSI
Minggu, 11 Juni 2023 - 23:45
kali dibaca
Ket Foto: Viral, keluarga mengantarkan surat panggilan polisi ke makam. 

Mediaapakabar.com
Polres Binjai menanggapi soal viralnya warga yang sudah meninggal dikirimi surat pemanggilan. Polisi menyebut, pihak penyidik belum mendapatkan surat kematian atas meninggalnya warga tersebut.

"Benar, kita lakukan pemanggilan terhadap saksi dengan pedoman Pasal 112 KUHAPidana," kata Kasi Humas Polres Binjai Iptu Riswansyah, Minggu (11/6/2023).


Ia mengatakan bahwa penyidik tidak mengetahui jika warga tersebut sudah meninggal dunia. Makanya, surat pemanggilan itu dikirimkan.


"Untuk saksi yang sudah meninggal, sampai saat ini penyidik belum mendapatkan surat kematian almarhum dari pihak keluarga," ungkapnya.


Meski begitu, setelah mendapatkan kabar duka itu, pihaknya turut berduka atas meninggalnya warga tersebut. Sebelumnya diberitakan, ada sebuah video menyebutkan warga yang sudah meninggal dikirimi surat panggilan polisi viral di media sosial.


Dalam video yang dilihat, Sabtu (10/6/2023), tampak sejumlah orang tengah berada di dekat makam bernama 'Bertah Sembiring'. Mereka terduduk sambil menangis. Ada lebih dari dua orang yang datang ke makam tersebut.


Seorang wanita dalam video itu tampak menangis sambil meletakkan sebuah amplop berisi surat panggilan polisi di atas kuburan tersebut.


"Pak, ini surat dari Polres Binjai pak," kata wanita tersebut.


Kuasa Hukum Bertah Sembiring, Hendra Manatar Sihaloho mengatakan Bertah merupakan salah satu petani dari Kelompok Petani Mekar Jaya Binjai yang ladangnya dirusak sejumlah orang. Atas pengrusakan itu, Bertah dan rekannya membuat laporan ke Polres Binjai pada Januari 2023.


"Jadi, kan bulan satu kemarin itu almarhum ada buat laporan polisi soal pengerusakan tanaman sama temannya petani juga," kata Hendra, Sabtu (10/6/2023).


Lalu, kata Hendra, pada 21 Maret 2023, korban Bertah Sembiring dikejar-kejar oleh sejumlah orang bersenjata di ladangnya. Tak hanya itu, sepeda motor korban juga dibakar oleh para pelaku.


"Bulan tiga (Maret) almarhum dikejar-kejar pakai senjata tajam sama senapan angin rakitan, sepeda motornya juga dibakar. Jadi, almarhum karena dikejar-kejar, sakit jantung lah kita bilang, karena sudah panik. Jadi meninggallah almarhum di ladang itu," ujarnya.


Hendra mengatakan korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nahas nyawa korban tidak tertolong. "Dibawa ke rumah sakit sudah meninggal, tanggal 21 Maret 2023. Besoknya dikebumikan 22 Maret," kata Hendra. (DTS/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini