.jpeg) |
| Ket Foto: Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi. |
Mediaapakabar.com - Kasus tewasnya Siswa SPN Polda Lampung yang sedang menempuh pendidikan bintara bernama Advent Pratama Telaumbanua, kini mendapat atensi dari Kapolda Lampung.
Almarhum (korban) Advent Pratama awalnya disebut meninggal karena kelelahan usai apel siang. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi akhirnya meninggal dunia.
Sementara keluarga menilai Advent Pratama mengalami tindak kekerasan di luar kewajaran saat menjalani pendidikan di SPN Polda Lampung. Hal itu mengacu pada kondisi jenazah yang mengalami luka di bagian kepala dan badan.
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memutuskan untuk membentuk tim khusus menyelidiki kematian Advent.
Kapolda menunjuk Brigjen Umar Effendi, yang merupakan Wakapolda Lampung. Tak hanya itu, ada beberapa pejabat tinggi Polda Lampung yang masuk tim khusus tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik, tim yang dibentuk Kapolda akan melakukan penyelidikan yang mendalam.
" Tim ini akan bertugas untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. Kegiatan ini akan dilakukan secara transparan. Apapun hasilnya akan disampaikan ke publik," ujarnya pada Senin (21/08/2023).
Korban Advent meninggal dunia di IGD RS Bhayangkara Lampung Selasa siang (15/08/2023). Polda Lampung awalnya menyebut siswa itu diduga kelelahan setelah apel siang.
Namun, ayah korban bernama Ifon, menyebut kematian anaknya itu tidak masuk akal, sebab tidak ada riwayat penyakit yang diderita sebelumnya. " Gak mungkin diterima (jadi polisi) kalau ada penyakit," sebutnya.
Dia menyebutkan bahwa keluarga menolak otopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung tetapi meminta otopsi dilakukan di RSUP Adam Malik, Medan.
"Supaya jelas penyebabnya," terangnya.
Menurut ayah korban tersebut, sampai saat ini masih viral di media sosial foto kondisi tubuh Advent Pratama Telaumbanua dengan sejumlah luka di bagian dada dan kepala yang diposting di akun Facebook Mutiara J Waruwu sejak Sabtu (19/8/2023) lalu. (MC/RED)
