Mediaapakabar.com - Publik dihebohkan dengan kasus kematian Dini Sera Afrianti yang meregang nyawa usai dianiaya oleh kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur. Publik pun menyoroti kasus kematian Dini lantaran merasa geram atas tindakan yang dilakukan oleh putra anggota DPR RI Edward Tannur itu.
Baru-baru ini, publik menyoroti sikap Ronald Tannur saat melihat kekasihnya yang tergeletak tak berdaya usai dianiayanya. Bukannya menolong sang kekasih, Ronald Tannur justru merekam Dini yang tak sadarkan diri di area parkiran mobil seraya tertawa.
Terlihat dari sebuah video berdurasi 49 detik yang tersebar, tampak Dini terkapar tak sadarkan diri di sebuah parkiran mobil dan dikelilingi tiga orang petugas keamanan. Salah seorang satpam terdengar bertanya kepada perekam video yang diduga Ronald Tannur mengenai sosok wanita yang tergeletak tersebut.
Namun, perekam video yang diduga Ronald Tanur itu justru mengaku dirinya tidak tahu apa-apa.
"Orangnya datang tahu?" Tanya salah seorang satpam kepada perekam video diduga Ronald Tannur.
Nggak tahu. Aku mau keluar tiba-tiba di jalan, nggak iso keluar," ujar perekam video tersebut.
Setelahnya, salah seorang pria lainnya pun bertanya apakah wanita yang terkapar itu adalah temannya, perekam video tersebut justru membantahnya.
"Jadi ini bukan temannya?" tanya pria tersebut.
"Bukan," jawab perekam video itu.
Dalam video itu juga terdengar perekam video itu tertawa cekikikan sambil tetap merekam Dini Sera yang telah tak berdaya.
"Rekam sik, hehe hehe," ujar perekam video itu seraya tertawa kecil.
Sementara itu, Dimas Yemahura selaku kuasa hukum keluarga Dini Sera mengaku pihaknya mengetahui jika perekam dan penyebar video tersebut adalah Ronald Tannur.
"Video itu direkam dan disebar sendiri oleh saudara GR, tentunya tersebarnya ter transmisinya pertama kali otoritas pemilik video itu adalah saudara GR," ujar Dimas
Yemahura, kuasa hukum keluarga Dini Sera.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono juga telah membenarkan bahwa perekam video tersebut adalah putra Edward Tannur.
"Iya itu adalah dari pelaku itu sendiri. Peristiwa itu terjadi Ketika korban sudah terlindas kendaraan, terseret sekitar lima meter. Kemudian pelaku berhenti karena ada teriakan dari satpam. Kemudian pelaku turun. Pelaku berusaha merekam peristiwa itu. Alasannya hanya merekam saja," tutur AKBP Hendro Sukmono.
Dimas Yemahura menyebut sikap Ronald Tannur yang tertawa saat merekam Dini Sera terkapar tak berdaya itu diakibatkan pengaruh dari alkohol dan faktor psikologis.
"Pertama ada pengaruh dari alkohol. Saya melihat intinya seperti itu. Kedua faktor psikologis, pada saat orang dalam keadaan tertentu dalam kepanikan tentunya orang ini memiliki gestur-gestur tertentu. Apakah gestur seolah-olah untuk menutupi kegelisahannya dengan tertawa, dengan bersikap aneh, karena pada dasarnya dalam hatinya dia sedang gelisah," tutur Dimas Yemahura. (INS/MC)