Mediaapakabar.com- Komandan Korem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl himbau seluruh unsur dapat saling berkolaborasi mempersiapkan diri guna mengantisipasi dampak erupsi Gunung Marapi yang saat ini berada dalam kondisi yang menghawatirkan.
Hal ini diungkapkan oleh Komandan Korem 032/ Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl saat ditemui media, Selasa (23/1) usai melaksanakan kegiatan diskusi terbuka menyigi kesiapan Sumbar menghadapi Erupsi Gunung Marapi yang dilaksanakan di gedung PMI Sumbar.
Pihaknya mengusulkan masyarakat yang masih berada di zona berbahaya Gunung Marapi untuk segera direlokasi guna memastikan keamanan masyarakat yang masih berada di radius 4,5 Km dari Gunung Merapi dan menghimbau masyarakat agar menghindar dari area sekitar sungai guna mengantisipasi adanya banjir lahar dingin mengingat kondisi Gunung Marapi yang kian menghawatirkan.
Sehingga, pihaknya mengatakan bahwa sudah saatnya pemerintah setempat untuk dapat mengambil langkah-langkah guna mengamankan masyarakat, sebab tak satupun yang dapat memprediksi bencana alam yang akan terjadi, apakah kondisi Marapi menjadi meningkat Level atau sebaliknya.
“Kita mengharapkan pemerintah setempat untuk dapat merelokasi masyarakat ke tempat baru sehingga mereka menjadi lebih aman. Sebab tidak ada satupun yang tau kapan level ini menjadi lebih aman,” ungkapnya lagi.
Kemudian, Danrem juga mengatakan bahwa pemerintah juga harus memperhatikan kondisi masyarakat di sekitar yang memiliki kebun maupun sawah di sekitar lokasi sebab secara tidak langsung tentu juga berdampak pada perekonomian masyarakat disana.
“Untuk masyarakat yang memiliki perkebunan maupun persawahan di wilayah rawan, itu juga harus dipikirkan oleh pemerintah setepat untuk mencarikan solusi ke depan. Memang ekonomi tidak berdampak langsung kepada jiwa, tapi kalau ekonomi masyarakat terganggu maka masyarakat tentunya tidak akan tenang dan juga akan merasakan kesulitan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar semua unsur dapat saling berpegangan tangan dan bersiap diri untuk membantu masyarakat dan melindungi masyarakat. Lalu pihaknya juga berharap agar Gunung Marapi segera pulih dan masyarakat juga bisa kembali beraktivitas seperti biasa tanpa ada kecemasan.
“Saat ini, Gunung Marapi masih di level III dan tetap rawan, kita berharap dan mendoakan levelnya dapat berkurang dan kegiatan masyarakat dapat kembali normal. Namun apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, diharapkan semua stakeholder siap untuk menyelamatkan masyarakat yang terdampak. Seperti diketahui bersama posko-posko sudah berdiri dan sudah siap sehingga kemungkinan-kemungkinan buruk apabila terjadi di masyarakat, jalur-jalur evakuasi telah disiapkan sehingga mereka sudah tau persis akan berlari ke mana,” jelasnya kepada wartawan.
Danrem 032/wirarabraja juga menyerukan kepada masyarakat yang berada disekitar kawasan Gunung Marapi dan aliran airnya agar tetap waspada
“Saya menghimbau seluruh masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai agar dapat waspada dengan banjir lahar dingin yang disebabkan oleh banyaknya abu vulkanik yang sudah mencapai 500.000 meter kubik dan diperkirakan akan terus meningkat jumlahnya apabila nanti didorong dengan kondisi curah hujan yang tinggi. Sehingga itu bisa dibawa air dan mengikuti arus sungai dan akibatnya dapat membahayakan bagi penduduk yang tinggal di sekitar aliran sungai,” tuturnya lagi.
Dalam kegiatan cofee morning tersebut, tampak dihadiri oleh Kepala PMI Sumbar Aristo Munandar, Kepala Basarnas Abdul Malik, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanuar, dan beberapa stakeholder terkait.
(MC/REL)