Ket Foto: Presiden terpilih Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono seusai pertemuan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). |
Mediaapakabar.com - Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto mengaku tidak mengerti dengan pernyataan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ditinggal sendirian. Hal itu dikatakan Prabowo usai menerima kunjungan sejumlah elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024) malam.
“Saya tidak mengerti, ditinggal atau siapa yang meninggalkan siapa, saya tidak mengerti,” kata Prabowo menjawab pertanyaan awal media soal pernyataan PDIP ditinggal sendirian, dikutip dari Kompas TV, Jumat (16/8/2024).
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menerima kunjungan sejumlah elite dari tiga partai politik (parpol) berbeda pada Kamis malam, yakni Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono, dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo.
Kedatangan elite tiga partai politik tersebut untuk menyatakan kesiapan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menariknya, PPP dan Perindo sebelumnya bekerja sama dengan PDIP dan Hanura mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PDIP ditinggal sendiri Bergabungnya PPP dan Perindo mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran otomatis meninggalkan PDI-P dan Hanura.
Terkait pernyataan PDIP ditinggal sendiri diketahui sempat diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di hadapan sejumlah kader partai dan calon kepala daerah yang diusung partainya sempat menyinggung perihal dinamika politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketika itu, Megawati sedang berbicara mengenai dinamika politik pada Pilkada 2024 yang dinilainya cukup aneh karena ada calon kepala daerah yang tidak boleh berpasangan dengan kandidat lain.
Bahkan, Megawati sempat menyinggung perihal keberadaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) “Plus” terkait Pilkada 2024. Hingga, membuat PDIP akhirnya ditinggalkan sendiri.
"Lucu juga deh kalau liat nih sekarang pilkada nih, yang ini enggak boleh sama yang itu, oh yang ini enggak boleh sama yang itu. Dibuatlah apa namanya ini sekarang, aku sampai dengar lihatin aja,” kata Megawati dalam sambutannya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 14 Agustus 2024.
"Terus, saya suka ngomong pada diri saya sendiri kasihan deh PDI-P dikungkung, ditelikung tinggal sendirian. Wah yang lain apa namanya? KIM Plus. Nek KIM Plus itu plus ne opo yo?” ujarnya lagi.
Kemudian, Megawati menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di depan hukum. Bahkan, memiliki hak dalam dipilih dan memilih dalam kontestasi politik.
“Kenapa ada pemilu langsung, supaya rakyat itu menjadi hakim tertinggi. Dia lah dengan hati nuraninya, dengan pikirannya akan memilih pemimpinnya diizinkan dan orang harusnya menerima hal itu,” kata Presiden Ke-5 RI tersebut. (KM/MC)