Ket Foto: Elite PDIP merespons kemungkinan Megawati memutuskan bergabung di kabinet Prabowo. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Mediaapakabar.com - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membuka peluang pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan menjadi jembatan PDIP bergabung pemerintahan selanjutnya.
Puan hanya menjawab singkat soal itu. Namun, dia berkata wacana pertemuan itu sama-sama diinginkan baik oleh Megawati maupun Prabowo.
"Insyaallah," kata Puan di kompleks parlemen saat ditanya peluang partainya bergabung, Kamis (3/10).
Di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus berujar bahwa pemerintahan Prabowo memerlukan bantuan.
"Pemerintahan yang baru ini perlu bantuan karena kondisi ekonomi politik kita tidaklah baik-baik saja," katanya.
Deddy mengatakan PDIP akan berusaha mendukung pemerintahan ke depan. Menurut dia pemerintah ke depan harus bisa menghadapi tantangan baik dari internal maupun eksternal.
"Ya kita pasti akan berusaha mendukung pemerintahan yang baru dibentuk ini agar semua tantangan yang ada maupun internal maupun global itu betul-betul bisa kasih karena ini lebih parah dari pada Covid," katanya.
Lebih lanjut, Deddy menyebut pertemuan Prabowo-Megawati kemungkinan akan digelar sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah memastikan pertemuan ketua umumnya nanti tak akan membahas soal kabinet. Menurut dia, temuan Mega dan Prabowo bukan pertemuan transaksional.
"Kalau soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas karena pertemuan itu bukan pertemuan transaksional, gabung tidak gabung," katanya.
Said berujar hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal partainya soal sikap PDIP akan bergabung atau berada di luar kabinet. Termasuk nama-nama yang belakangan sempat menguat seperti Azwar Anas, Olly Dondokambey, hingga orang dekat Mega, Budi Gunawan.
Megawati, lanjut dia, belum memberikan instruksi agar partai bergabung dengan pemerintah ke depan.
"Baik Pak BG, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai dan tidak ada instruksi dari Ibu Ketum kita. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum," katanya. (CNN/MC)