![]() |
Kapolri Jenderal Listyo. (foto : dok) |
Mediaapakabar.com - Menanggapi dugaan keterlibatan anggotanya dalam judi sabung ayam di Way Kanan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara.
" Di zaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan," katanya pada pers di Jakarta, Kamis (20/03/2025).
Menurut dia, judi sabung ayam itu terkuak usai peristiwa penggerebekan yang telah menewaskan tiga anggota polisi di Lampung.
Kapolri meminta publik menunggu tim yang sedang bekerja. Sebagaimana diketahui, terjadi insiden penembakan oleh dua oknum TNI terhadap tiga polisi saat penggrebekan lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin (17/03/2025).
Tiga anggota polisi yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Ketiganya ditembak oleh dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Kedua pelaku sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan. Dugaan keterlibatan polisi di judi Sabung Ayam itu turut dipicu oleh masalah setoran.
Dugaan awal tersebut juga beredar di salah satu akun media sosial TikTok, satr1a6_, yang menyebut Polsek Negara Batin diduga sudah meminta tambahan jatah setoran dari judi sabung ayam.
Sementara, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengatakan, dirinya sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial.
Dia menyebut, berdasarkan keterangan dua anggota TNI tersebut, pihak Polsek Negara Batin yaitu almarhum Lusiyanto dan pejabat Pos Ramil Negara Batin yakni Peltu Lubis memang memiliki hubungan baik.
Menurut dia, kedua pihak rutin berinteraksi dan saling mendukung serta mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah itu. " Sebagai kegiatan yang sangat menarik, info soal judi sabung ayam itu pasti sampai ke polsek dan tidak mungkin tidak ada profit yang diambil,” ujarnya pada wartawan.
Namun, menurutnya, belakangan ada komunikasi yang tidak baik sehingga menimbulkan gejolak antara pejabat Polsek dan pejabat Pos Ramil Negara Batin.
Hal itulah yang memicu peristiwa penembakan terhadap tiga polisi yang tewas tertembak. " Info ini jadi bagian yang sedang diinvestigasi dan kita sedang menunggu hasil investigasi tersebut," katanya.
Disinggung soal dugaan ada keterlibatan polisi minta jatah setoran di judi sabung ayam itu, dia tidak memberi penegasan.
" Tidak ada sabung ayam yang tidak ada taruhannya. Judulnya saja judi sabung ayam. Otomatis ada profitnya dong. Logikanya, kemungkinan ada kesepakatan di antara kedua pihak (kepolisian dan TNI)," ucapnya.
Terpisah, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Yogi Muhamanto, mengatakan hubungan Kapolsek Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik.
Keduanya disebut mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka. " Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” ungkapnya.
Menurut dia, kemungkinan ada komunikasi yang tidak pas atau tidak cocok antara Peltu Lubis dan Lusiyanto menjelang insiden penembakan itu. " Komunikasi yang tidak baik itu yang akhirnya memicu insiden yang tidak diinginkan tersebut," pungkasnya. (MC/DAN)