![]() |
Ketua Umum (Ketum) Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi. (foto : dok) |
Mediaapakabar.com - Ketua Umum (Ketum) Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi merespons PDI Perjuangan (PDIP) yang tak percaya jika Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) selalu diam walau dicela.
Budi Arie meminta PDIP untuk stop berdrama dan mengarang cerita terkait Jokowi. " Berhentilah buat drama dan mengarang cerita tanpa fakta. Rakyat semakin cerdas untuk membedakan hoax, fitnah dan kepalsuan," kata Budi Arie pada pers, Minggu (16/03/2025).
Budi Arie mengajak PDIP bersama-sama membangun negeri. Menurutnya, rakyat jangan dijejali dengan cerita-cerita kepalsuan tentang Jokowi.
" Saatnya kita membangun negeri dan mengurus rakyat bukan memberi pemikiran publik dengan sejumlah narasi yang penuh kepalsuan," tukasnya.
" Rakyat paham mana loyang mana emas. Sejarah akan bekerja dan memberi bukti. Kebenaran pasti hadir pada waktunya," terangnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku diam meski mendapatkan celaan dan hinaan. Politikus PDIP, Guntur Romli, menyebutkan ucapan Jokowi kontradiktif.
" Saya juga ingin mengomentari penyataan Jokowi yang ngaku diam, tapi tiap hari sepertinya dia tiga kali sehari ngomong ke media, udah kayak minum obat. Bagaimana disebut diam?" ujarnya menjawab wartawan, Sabtu (15/03/2025).
Menurutnya, pernyataan Jokowi banyak yang melenceng dari kenyataan. Salah satunya Jokowi yang bilang akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.
" Ternyata masih terus 'blusukan politik' ke mana-mana malah mau bikin partai super tbk. Omong-omongnya (soal) Gibran tidak akan jadi cawapres karena baru 2 tahun jadi wali kota, soal usia, tiba-tiba didukung jadi cawapres," sambungnya.
Guntur mengumpamakan pernyataan Jokowi ibarat hidup lampu kiri tapi belok kanan. Alias melenceng dari kenyataan.
" Apa yang disampaikan Jokowi tidak perlu dipercaya," jelasnya.
Terkait kabar soal Jokowi mengirim utusan yang meminta agar PDIP tak memecatnya, Guntur tak berkomentar banyak. Ia menegaskan bahwa penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK terkait dengan pemecatan Jokowi beserta keluarganya dari PDIP.
" Tak hanya soal utusan, kami juga sudah diberikan informasi bahwa Sekjen Hasto akan 'digarap' sebelum Kongres. Dan semua informasi itu, terjadi benar," tandasnya. (J J)